Menggauli Bidadari Tambora

Sekilas kalau membaca atau mendengar kata tersebut langsung berpikir mengenai Gunung Tambora dengan segala sejarahnya yang sangat mendunia. Gunung yang saat ini sudah berubah status menjadi Taman Nasional sejak April 2015 tersebut mulai perlahan muncul ke permukaan tidak hanya dengan membawa nama besar sejarahnya yang mengguncang dunia saja, namun juga membawa berbagai potensi hayati dan non hayati yang ada di dalamnya.

Gunung dengan 4 jalur resmi pendakian yang ada di dalamnya (Jalur Pancasila, Jalur Doroncanga, Jalur Kawinda Toi dan Jalur Piong) ini mempunyai daya tarik sendiri di setiap jalur pendakiannya. Namun yang akan saya ulas disini ialah salah satu daya tarik di jalur pendakian Kawinda Toi.

Jalur Kawinda Toi ini terletak di Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima. Dengan tipe vegetasi yang masih bagus jalur ini mempunyai daya tarik tersendiri buat para peniliti dan pendaki untuk menjamahinya. Jalur yang mulai populer ini mulai mendapat perhatian dari peneliti ataupun pendaki untuk melakukan berbagai aktivitas didalamnya dengan trend kunjungan wisata yang mulai naik disetiap bulannya pada tahun 2017 ini. 

Saat ada mulai masuk di Jalur ini, kalian akan disambut dengan aliran sungai yang begitu jernih dan deras. Ya, sungai Oi Marai. Bisa dikatakan sungai Oi Marai ini ialah primadona kedua di jalur ini setelah puncaknya yang begitu mempesona. Pada awal start dari pintu pendakian kalian akan menyusuri pinggiran sungai Oi Marai tersebut kurang lebih 2 Km. 




Tapi disini akan menceritakan fokus kepada Sungai Oi Marainya, bukan pendakian jalur ini sampai puncak. 

Setelah masuk di pintu pendakian kalian akan disambut dengan tatanan batu yang tersusun rapi di jalur pendakian sekitar 2 Km di pinggir Sungai Oi Marai. Jalan trail ini ialah salah satu upaya dari Taman Nasional Tambora untuk mengembangkan pariwisata di Oi Marai yang dilaksanakan dengan bekerjasama bersama masyarakat. Debit yang lumayan besar di sungai Oi Marai ini sepanjang tahun dikarenakan hutan yang ada di hulu sungai masih sangat baik. Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa pihak Taman Nasional mulai melakukan pengembangan di sungai Oi Marai ini. Itu dikarenakan Sungai ini mempunyai beberapa Air Terjunnya. Menjadi ciri kas sendiri kalau sungai yang berada di daerah pegunungan kebanyakan mempunyai air terjun beberapa titik disepanjang aliran sungainya. Ada 4 air terjun di sepanjang aliran sungai Oi Marai ini, namun hanya satu Air Terjun yang masuk di kawasan Taman Nasional Tambora yaitu air terjun tingkat ke-4.



Air terjun tingkat ke-4 itu dapat di tempuh kurang lebih 1 Km dari pintu masuk jalur pendakian. Dengan keadaan jalan yang sudah baik, hal itu dapat mempermudah bagi para wisatawan untuk menjangkaunya.

Kenapa ada bidadari dari di tambora?

Mungkin pertanyaan itu sudah ada di benak kalian saat membaca sedikit celoteh saya di atas tadi. Air terjun tingkat ke-4 yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Tambora tersebut bernama Air Terjun Bidadari. Nama yang begitu cantik, pas dengan keindahan yang ada pada Air terjun tersebut. Dengan ketinggian sekitar 15-20 meter air terjun tersebut merupakan air terjun yang paling menarik dari ke-4 air terjun yang lain di sepanjang Sungai Oi Marai tersebut.


Cukup dengan membayar Rp. 5000 kalian bisa menikmati dan menggauli Bidadarinya Tambora.








Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menggauli Bidadari Tambora"