Gunung Tambora, Pict by Mirwan Arfandy |
Indonesia, negara yang terletak di
jalur cincin api (Ring of fire) ini
banyak terdapat gunung berapi, Tak kurang dari 100 gunung yang berstatus gunung
aktif yang terdapat dari Sabang hingga Merauke. Suatu hal yang layaknya
disyukuri dengan kekayaan gunung berapi tersebut, dibalik bahaya yang suatu
saat bisa mengancam terdapat sumber daya alam yang melimpah dengan adanya
banyak gunung berapi di wilayah Indonesia.
Dari ratusan gunung
berapi yang berada di Indonesia ada beberapa gunung yang kedahsyat letusannya
menjadi sejarah letusan gunung berapi yang terbear di dunia, Misalkan saja
Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. April 1815, menjadi
tahun kelam bagi dunia akibat letusan maha dahsyat Gunung Tambora. Letusan yang
tercatat sebagai letusan terbesar sepanjang kehidupan di muka bumi ini
mempunyai skala indek letusan 7 VEI (Volcanic
Eruption Indeks) itu mempunyai dampak yang begitu luar biasa bagi Indonesia
maupun dunia. Tercatat di Pulau sumbawa dan Pulau Lombok sekitar 92.000 jiwa
melayang akibat letusannya yang maha dahsyat tersebut. Tak hanya itu saja,
letusan Gunung Tambora saat itu juga mempengarui perubahan iklim global. Di benua
Eropa terjadi satu tahun tanpa musim panas atau yang terkenal dengan “The Year Without Summer”.
Dua abad lebih dari
letusan Gunung Tambora yang menggemparkan dunia tersebut sudah berlalu, kini
hanya meninggalkan sejarah cerita dan meninggalkan bentuk fisik Gunung Tambora
yang mempunyai Kaldera yang berdiameter 7 Km yang menjadikan gunung yang
memunyai kaldera terbesar di Indonesia.
Pada 11 April 2015, tepat
dengan 2 abad meletusnya Gunung Tambora
saat itu Kementerian Pariwisata
Indonesia mengadakan Event yang bertakjub “Tambora
Menyapa Dunia” yang berlokasi di Doroncanga, Kabupaten Dompu, NTB. Acara
yang di hadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia saat itu menjadi
momentum peresmian kawasan Gunung Tambora menjadi Kawasan Taman Nasional
Tambora.
Semenjak momentum
tersebut nama Gunung Tambora semakin mencul ke permukaan dunia, dengan
keindahan alamnya serta semakin banyak dijumpai sarana dan prasarana pendukung
pariwata yang terdapat di sekitar Gunung Tambora. Trend jumlah pengunjung yang
semakin meningkat di setiap tahunnya menjadikan bukti bahwa kini Gunung Tambora
mulai menunjukan segala potensi yang dimilikinya. Dengan obyek wisata utama
pendakian gunung. Gunung Tambora ini mempunyai 4 jalur pendakian resmi yaitu
Jalur pendakian Pancasila dan Jalur pendakian Doroncanga yang terletak di
Kabupaten Dompu serta jalur pendakian Kawinda Toi dan Jalur pendakian Piong
yang berada di Kabupaten Bima.
Kawasan Gunung Tambora
memiliki bentang lahan yang cukup luas, dimana memiliki potensi wisata alam
yang cukup menarik antara lain :
·
Kaldera
Kawah Gunung Tambora, Pict by BTN Tambora |
Gunung Tambora merupakan salah satu dari tiga gunung api aktif selain
Gunung Rinjani dan Gunung Sangiang. Gunung Tambora terbentuk awalnya pada 200
juta tahun yang lalu dengan ketinggian + 1.800 mdpl. Karena adanya aktifitas
lava kawah pusat tersebut pada tahun 1815 ketinggian Gunung Tambora mencapai
4.200 mdpl. Kemudian pada bulan April Tahun 1815 terjadi letusan yang sangat
dahsyat (parosima) disertai pembentukkkan kaldera, menghasilkan material berupa
jatuhan dan aliran piroklastik dengan volume sekitar + 600 km3 yang menutupi
hampir seluruh gunung api, termasuk tiga kesultanan yaitu kesultanan Tambora,
Pekat dan Sanggar yang terletak di sekitar lereng Gunung Api Tambora. Kaldera
dengan garis tengah mencapai 7 km dengan kedalaman + 950 m. Pada dasar kawahnya
telah muncul gunung api baru yang diberi nama Doro Api Toi yang merupakan pusat
kegiatan Gunung Api Tambora saat ini. Kaldera tersebut saat ini menjadi objek
wisata menarik khususnya bagi wisatawan yang senang berpetualang.
Kaldera Gunung Tambora, Pict by BTN tambora |
· Junggle
Tracking
Pendakian menuju puncak Tambora, pict by Maximus Kelly |
Menjelajah hutan merupakan salah satu bentuk wisata berbasis alam.
Kegiatan menjelajah hutan atau sering dikenal dengan nama jungle tracking dapat
dilakukan di kawasan Gunung Tambora. Kegiatan ini didukung kondisi tutupan
vegetasi yang masih cukup rapat dengan kondisi sekitar jalur penjelajahan yang
cukup sejuk dan nyaman. Kegiatan jungle tracking tersebut dapat dilakukan pada
empat pintu pendakian yaitu Piong (Kore), Kawinda Toi, Doroncanga dan
Pancasila. Masing-masing jalur penjelajahan memiliki keunikan, kelebihan dan
tantangan tersendiri yang mampu memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan wisata
alam. Sepanjang jalan pengunjung dapat menikmati keindahan formasi hutan yang
masih rapat dan memiliki keragaman jenis yang tinggi. Pada lokasi tertentu,
pengunjung dapat menjumpai pohon dengan ukuran raksasa menjulang tinggi antara
lain jenis kalanggo (Duabanga molucana), Soka (Ardisia diversifolia), Sambi
(Schleichera oleosa), Kelicung/ Huja Api
(Diospyros maritima), Rida (Alstonia spectabilis), Jambu hutan / Monggo merah
(Syzigium polyanthum), dan jenis tumbuhan lainnya yang mencapai 277 jenis/
spesies. Diketinggian 1.500 mdpl pengunjung akan menemukan komunitas pohon
cemara gunung (Casuarina junghuhniana) pada hamparan yang cukup luas.
Selain dengan tracking untuk menuju puncak Gunung Tambora, masih ada cara lain, seperti pendakian menggunakan kendaaran Offroad dan Kendaraan Trail, khususnya di Jalur Pendakian Piong dan Jalur Pendakian Doroncanga.
Trail Adventure in Tambora, Pict by Erwin febriyanto |
·
Wisata
Tirta
Kawasan Gunung Tambora merupakan daerah tangkapan air sehingga pada
kawasan tersebut Tambora terdapat beberapa alur sungai salah satunya adalah sungai
Oi Marai yang ada di Desa Kawinda Toi. Sungai ini memiliki air yang sangat
jernih dan dialiri air sepanjang tahun dengan debit yang cukup besar. Pada
aliran sungai ini terdapat 7 buah air terjun dengan ketinggian 5-7 meter yang
dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata yang menarik.
Air terjun Bidadari, Oi Marai. Pict by Mirwan Arfandi |
·
Wisata
Penelitiaan
Pengembangan wisata ilmiah dapat dilakukan melalui kegiatan penelitian
dan pengembangan, pengenalan jenis tumbuhan dan satwa liar yang ada,
pengembangan laboratorium alam, pengembangan demplot atau kebun koleksi
tumbuhan dan lain-lain. Pengembangan wisata ini sangat memungkinkan karena
Gunung Tambora memiliki kondisi alam yang mendukung dan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa liar yang sangat tinggi.
Kegiatan Anveg, Pict by Himakova |
Saat ini sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan wisata sudah ada di berbagai tempat di sekitar Gunung Tambora, seperti guest house. Tepatnya di Pancasila, sebagai jalur pendakian yang menjadi primadona di Gunung Tambora ini ada beberapa guest house yang dapat digunakan oleh para wisatawan untuk menginap.
Guest house di Pancasila |
Guest House di Pancasila |
Berikut ialah gambaran singkat mengenai Gunung Tambora dan segala potensi yang dimilikinya. Semoga bermanfaat.
0 Response to "Wonderfull Tambora"
Posting Komentar