Wonderfull Karanganyar, Sedikit Cerita Tentang Kampung Halaman

Salam lestari pecinta Tamboraku Blogspot,

Karena saat ini saya rindu suasana kampung halaman, saya akan menceritakan sedikit tentang kampung halaman saya. Kabupaten Karanganyar, dengan moto nya “Karanganyar Tentram” tak heran orang yang tinggal disana merasa tentram pula …hehehe, itulah tempat di mana saya tinggal lebih tepatnya di Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan.
Pada kesempatan ini saya akan sedikit menceritakan tentang tempat wisata yang wajib anda kunjungi saat berada di kabupaten saya tersebut. Ada berbagai tema wisata yang akan bahas disini, yang pertama adalah wisata alam dan kedua adalah wisata sejarah.

a. Wisata Alam
Karena letak dari kabupaten tempat saya tinggal ini berada di kaki gunung Lawu, tentunya banyak ditemukan wisata yang bertemakan alam disini, mulai dari air terjun, kebun teh, dan berbagai tempat lainya.

Air Terjun Grojogan Sewu

Grojogan Sewu merupakan salah satu air terjun yang berada di Jawa Tengah. Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu. Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering. Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan ok wisata ini adalah fuck baby Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata, mushola dan MCK.

Air Terjun Jumog

Terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Berbeda dengan Grojogan Sewu di daerah Tawangmangu yang telah lebih dulu diikembangkan, Air Terjun Jumog tampak lebih sederhana. Air terjunnya pun tidak terlalu tinggi sekitar 30 m, namun tetap memancarkan keindahan khas wisata alam. Konon, setiap pukul sepuluh pagi, muncul pelangi di air terjun ini. Air terjun ini dikenal masyarakat setempat dengan nama The Lost Paradise (surga yang hilang). Tempat wisata ini terletak di lereng Gunung Lawu sekitar 500 meter disebelah barat Candi Sukuh.
Fasilitas yang ditawarkan di tempat wisata ini cukup lengkap antara lain arena permainan anak, kolam renang, gazebo, rest area, rumah makan dan panggung hiburan.  Juga terdapat akomodasi sebuah cottage dan beberapa home stay sekitar 1 km dari lokasi air terjun dengan kisaran harga sewa mulai Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribuan per malam. Di lokasi ini banyak dijumpai penjual sate ayam dan sate kelinci, makanan khas daerah tersebut.


Air Terjun Parang Ijo
Terletak di Dusun Munggur, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 1942 di sebuah dusun, ada sebuah pohon tua yang sangat besar dan didominasi warna hijau.  Pohon ini dianggap keramat karena tidak bisa ditebang.  Keberadaan pohon itu tidak lama, banjir besar (dikenal dengan nama Baru Klinting oleh masyarakat sekitar) yang melanda daaerah tersebut mampu menumbangkan pohon tersebut dan membawanya bersama derasnya arus.  Akan tetapi pohon tersebut tetap dapat berdiri tegak dan mendapat tempat baru, dimana secara kebetulan menempati diantara tebing (parang), sehingga mempermudah aliran air dari atas tebing menuju lembah melalui batangnya. Aliran air yang terus menerus membuat pohon semakin hijau dengan timbuhnya lumut-lumut.  Pada tahun 1982 banjir Baru Klinting kembali melanda daerah ini dan menerjang pohon diatara parang itu.  Hilangnya pohon menyebabkan aliran air yang awalnya melalui batang pohon kini terjun ke bawah tanpa perantara membentuk air terjun yang dikenal dengan nama Parang Ijo yang berarti berwarna hijau diantara 2 tebing.
Fasilitas yang tersedia di lokasi ini adalah Menara atau Gardu Pandang, area taman bermain, kolam renang dan juga warung penjaja makanan.

Agro Wisata Kebun Teh
Terletak Desa Kemuning, kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Daerah pegunungan cukup identik dengan tamanan teh. Tak jarang beberapa daerah di Indonesia mempunyai hamparan perkebunan teh yang begitu indah dipandang. Salah satunya adalah Perkebunan Teh Kemuning yang ada di Karanganyar, Jawa Tengah
Tak mau kalah dengan daerah Puncak di Bogor yang sangat tenar dengan perkebunan tehnya, Perkebunan Teh Kemuning juga menyajikan pemandangan yang tak kalah indah. Memasuki area ini, sepanjang mata memandang hanya hijau yang didapat. Benar-benar membuat mata nyaman
Layaknya perkebunan teh di daerah-daerah lain, Perkebunan Teh Kemuning ini juga menjadi tempat favorite masyarakat sekitar untuk piknik. Sajian hijau pemandangan merupakan sesuatu yang sayang jika dilewatkan begitu saja.
Lokasi Perkebunan Teh Kemuning tidak terlalu jauh dari Kota Solo. Butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan naik kendaraan bermotor untuk bisa sampai ke Kemuning. Itulah sebabnya tempat ini juga cukup sering dijadikan wish-list bagi mereka yang ingin main ke Solo. Mereka yang domisili di Solo, terutama anak muda, menjadikan Kemuning sebagai salah satu destinasi untuk melepas penat. Luasnya pemandangan hijau cukup untuk membuat mata dan pikiran menjadi lebih segar

Perkebunan Teh Kemuning merupakan salah satu objek wisata yang ada di sekitar Gunung Lawu. Lokasi perkebunan teh ini berada pada ketinggian yang bervariasi antara 800 hingga 1.540 mdpl. Total luas area perkebunan teh ini sekitar 437 Ha.
b. Wisata Sejarah
Selain wisata alam yang ditawarkan di Kabupaten Karangnyar, ada pula wisata yang betemakan Sejarah yang tentunya tidak kalah menarik dibandingan wisata alam. Ada 2 wisata sejarah yang cukup popular di wialayah karanganyar, 2 tempat itu adalah :

Candi Sukuh

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini dianggap kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena penggambaran alat-alat kelamin manusia secara eksplisit pada beberapa figurnya. Candi Sukuh telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.
Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928
Candi Ceto

Candi Ceto merupakan candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen.
Ketika ditemukan keadaan candi ini merupakan reruntuhan batu pada 14 teras/punden bertingkat, memanjang dari barat (paling rendah) ke timur, meskipun pada saat ini tinggal 13 teras, dan pemugaran dilakukan pada sembilan teras saja. Strukturnya yang berteras-teras ("punden berundak") memunculkan dugaan akan sinkretisme kultur asli Nusantara dengan Hinduisme. Dugaan ini diperkuat oleh aspek ikonografi. Bentuk tubuh manusia pada relief-relief menyerupai wayang kulit, dengan wajah tampak samping tetapi tubuh cenderung tampak depan. Penggambaran serupa, yang menunjukkan ciri periode sejarah Hindu-Buddha akhir, ditemukan di Candi Sukuh. Pemugaran pada akhir 1970-an yang dilakukan sepihak oleh Sudjono Humardani, asisten pribadi Suharto (presiden kedua Indonesia) mengubah banyak struktur asli candi, meskipun konsep punden berundak tetap dipertahankan. Pemugaran ini banyak dikritik oleh para pakar arkeologi, mengingat bahwa pemugaran situs purbakala tidak dapat dilakukan tanpa studi yang mendalam. Beberapa objek baru hasil pemugaran yang dianggap tidak original adalah gapura megah di bagian depan kompleks, bangunan-bangunan dari kayu tempat pertapaan, patung-patung yang dinisbatkan sebagai Sabdapalon, Nayagenggong, Brawijaya V, serta phallus, dan bangunan kubus pada bagian puncak punden.
Selanjutnya, Bupati Karanganyar periode 2003-2008, Rina Iriani, dengan alasan untuk menyemarakkan gairah keberagamaan di sekitar candi, menempatkan arca Dewi Saraswati, sumbangan dari Kabupaten Gianyar, pada bagian timur kompleks candi, pada punden lebih tinggi daripada bangunan kubus. 
Itulah beberapa tempat wisata andalan yang ada di Kabupaten Karanganyar, tentuknya masih ada beberapa tempat wisata lain yang tidak saya sebutnya, untuk itu datang sendiri dan bereksplorelah di Karanganyar, karena tempat itu menyimpan berbagai hal yang menarik dan indah pastinya…


Tetap jaga kerbersihan saat mengunjungi tempat-tempat tersebut…salam lestari !!

Sumber : https://www.wikipedia.org/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Wonderfull Karanganyar, Sedikit Cerita Tentang Kampung Halaman"